Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas Softskill Psikologi Manajemen


 BIOGRAFI


Nama saya Nunik Parwati. Saya lahir pada tanggal 30 Juli 1993 tepatnya di kota Bogor. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakak saya pun juga seorang perempuan. Saya sangat merasa beruntung karena lahir dari Orang tua yang sangat amat menyayangi anak- anaknya dan sangat begitu perhatian kepada kedua anaknya. Berlanjut pada hobi saya ketika mempunyai banyak waktu luang yaitu menonton, terutama menonton drama atau film-film korea karena saya juga termasuk orang yang menggemari artis-artis korea tetapi dalam hal mengidolakkan artis korea tersebut saya bukan termasuk orang yang tergila-gila terhadap artis-artis korea.

Saat saya sedang memasuki Sekolah Dasar ketika itu berumur 5 tahun, alasan Orang tua saya memasukkan saya saat berumur 5 tahun adalah karena dirumah tidak ada yang menjaga saya karena Ayah dan Ibu saya sama-sama bekerja pada saat itu. Dan kebetulan Ibu saya adalah seorang Guru SD maka dari itu Ibu saya membawa saya untuk ikut-ikutan menjadi murid Sekolah Dasar Kelas di sebuah SD yang berada tidak jauh dari rumah saya yaitu SDN Loji 1. Karena dengan begitu Ibu saya tetap bisa memantau dan menjaga saya. Sebenarnya niat Ibu saya hanya menyuruh saya untuk ikut-ikutan belajar saja daripada saya tinggal dirumah sendirian karena Ibu saya pun tidak percaya memperkejakan orang untuk bantu-bantu atau menjaga saya dirumah sebab umur saya yang masih terlalu kecil untuk ditinggal sendirian dengan orang yang bukan keluarga. Walaupun saya ikut- ikutan masuk Sekolah Dasar ketika berumur 5 tahun. Namun saya benar-benar bersekolah di Sekolah Dasar ketika berumur 6 tahun saya benar-benar didaftarkan sebagai murid SDN Loji 1 tempat Ibu saya juga bekerja. Pernah suatu ketika Hari Kartini Ibu saya pun mengikutsertakan saya untuk ikut lomba karnaval didaerah rumah saya dan kebetulan saat saya di dandani memakai kebaya saya mendapat juara satu perasaan yang saya rasakan sangat senang.

Ketika duduk disekolah dasar saya pernah terkena penyakit bronchitis jadi saya harus selalu pergi kerumah sakit untuk control dan berobat jalan sampai bisa sembuh seperti sekarang ini. Awalnya saya tidak tahu kenapa bisa terkena penyakit itu. Dahulu saya senang bermain dengan kucing tetapi karena terkena penyakit bronchitis yang bila bernafas saya seperti bengek atau agak sulit sejak itu ibu saya melarang saya untuk bermain-main atau berdekatan dengan kucing karena bulu-bulu dari kucing tersebut juga dapat menyebarkan virus. Selain itu mungkin saya pun terpengaruh ibu saya yang takut ketika melihat kucing bukannya hanya takut untuk melihat tapi Ibu saya memang benar-benar tidak menyukai kucing karena mungkin Ibu saya mempunyai phobia sendiri terhadap kucing. Sejak saya dilarang untuk tidak berdekatan atau bermain dengan kucing saya pun sampai saat ini jadi merasa takut terhadap kucing. Ketakutan yang saya rasakan ini mungkin sedikit banyak dipengaruhi juga oleh perilaku Ibu saya saat melihat kucing yang otomatis membuat pemikiran saya pun menjadi sama seperti Ibu saya yang berpikir bahwa kucing itu menggelikan, menakutkan dan saya pun jadi tidak berani untuk memegang atau berdekatan dengan kucing.

            Seiring dengan berjalannya waktu penyakit bronchitis saya pun bisa sembuh karena saya menjalani pengobatan yang teratur dari dokter. Namun ketakutan saya terhadap kucing tetap ada saat saya sudah beranjak dewasa.

Prestasi saya disekolah dasar memang tidak terlalu bagus namun tetapi tidak buruk pula. Saat beranjak SD kelas 4 hingga kelas 6 saya mulai mendapatkan Ranking walaupun hanya masuk kedalam 10 besar tetapi sejak itu prestasi saya mulai meningkat dan akhirnya saat lulus saya bersyukur bisa mendapatkan SMP Negeri. Sekolah Menengah Pertama di Bogor mungkin sangat berbeda dengan kota-kota lain, Kota Jakarta misalnya yang amat banyak. Di Bogor itu sendiri SMP Negeri tidak terlalu banyak. Akhirnya saya lulus SD dan memasuki Sekolah Menengah Pertama. Saya diterima di SMPN 7 Kota Bogor yang beralamat di Jl Paledang. Saat masuk Smp saya mendapatkan teman-teman yang baru yang belum pernah saya kenal.

3 tahun menjalani masa Smp akhirnya saya pun diterima di SMAN 10 Bogor yang letaknya berada di Perumahan Yasmin. Awalnya saya merasa keberatan sekolah di Sma tersebut karena jarak dari rumah saya dengan Sma itupun agak jauh. Namun seiring berjalannya waktu saya pun bisa terbiasa dan merasa nyaman bersekolah di Sma 10. Karena pada masa itu saya mulai memiliki banyak sahabat, pada masa ini pula saya sudah mulai merasakkan ketertarikkan dengan lawan jenis walaupun saat Smp juga saya mulai sedikit tertarik dengan lawan jenis tetapi yang konteksnya adalah menyukai atau mengidolakkan kaka kelas. Tetapi yang terjadi pada masa Sma ketertarikan yang dirasakan pada lawan jenis yang umurnya sebaya dengan saya. Pada masa Sma juga saya merasakan solidaritas yang tinggi dari teman-teman saya. Banyak orang yang mengatakan bahwa Sma itu adalah masa- masa yang paling indah mungkin kata-kata itu ada benarnya pula. Karena di masa ini adalah masa-masa saya masih tidak konsisten dengan diri saya sendiri kadang kala masih ikut-ikutan teman dalam hal apapun. Misal karena teman tidak mengerjakan tugas saya pun jadi ikut tidak mengerjakan tugas dan pada akhirnya dihukum bersama-sama. Atau tidak menaati peraturan sekolah yang memakai sabuk atau memakai sepatu hitam di hari tertentu, atau datang terlambat ke sekolah pelanggaran tersebut pasti akan mendapatkan sanksi namun ada pasti selalu ada kebersamaan dan cerita tersendiri.

Dan banyak hal lagi yang lainnya dilakukkan pada saat Sma tidak hanya yang mendapat hukuman, melakukan hal-hal positive bersama teman-teman pun ada seperti belajar bersama. Tiba saatnya perpisahan Sma saya pun dan teman-teman amat bersedih karena kami akan berpisah di Universitas yang berbeda-beda pula. Saya sendiri memilih PTN Negeri yaitu Unj dengan mengambil jurusan BK namun saya tidak diterima di Ptn tersebut. Karena saya tidak diterima di Ptn tersebut akhirnya orang tua dan saya memutuskan untuk mendaftar di Universitas Gunadarma mengambil jurusan Psikologi. Saat memasuki dunia perkuliahan sangat berbeda sekali dengan Sma, dari pakaian yang dikenakan saja sudah amat berbeda.

Sewaktu Sma saya menggunakan seragam sekolah ketika sudah memasuki dunia perkuliahan saya bisa memakai baju bebas. Mungkin pada saat Sma teman-teman yang kita kenal hanya sekitar kota atau tempat tinggal kita tetapi saat memasuki dunia perkuliahan kita bisa menemukan beragam teman-teman yang memiliki latar belakang tempat tinggal yang berada jauh dari kampus yang biasanya disebut dengan anak yang merantau. Saya pun bertempat tinggal di bogor, jadi setiap harinya saya pulang pergi Bogor-Depok untuk berangkat ke kampus. Karena jaraknya yang jauh saya pun setiap hari memakai alternative kendaraan umum yaitu kereta sebab jika dengan kereta api waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 45 menit dan itu tidak membuang-buang waktu pula. Pulang-pergi kuliah dengan menggunakan kereta pun merupakan pengalaman baru bagi saya. Dengan begitu saya pun bisa belajar untuk mandiri.

Ketika itu saya masuk dikelas 1PA06 pada saat itu saya sama sekali tidak mengenal siapapun karena saya tidak mengikuti ospek. Namun lama-kelamaan saya pun bisa membaur dengan teman-teman saya dikelas itu bahkan ketika memasuki semester 2 , saya dan teman-teman sekelas merasa sangat nyaman berada di kelas 1PA06. Bahkan saya dan teman-teman sebenarnya ingin kelas 1PA06 sampai lulus sarjana nanti tetapi di Universitas Gundarma saat kelas 2 (Semester 3) mahasiswa disetiap kelas dipisah-pisahkan dan akhirnya saya duduk dikelas 2PA01.

Dan waktu terus berlalu dengan melewati semester 4. Kemudian akhirnya saya sekarang duduk disemester 5. Masih berada didalam kelas yang sama seperti saat di semester 3 yaitu sekarang saat ini saya berada dikelas 3PA01. Kelas yang akan saya tempati sampai pada akhirnya lulus dari Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar