Menurut cavanagh
(1982) konseling merupakan suatu hubungan antara pemberi bantuan yang terlatih
dengan seseorang yang mencari bantuan, dimana keterampilan pemberi bantuan dan suasana yang dibuatnya membantu orang
lain belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dalam
cara-cara yang lebih tumbuh dan produktif.
Brammer &
Shostrom (1977) mengemukakan perbedaan konseling dan psikoterapi bahwa Konseling
ditandai dengan adanya terminologi seperti: “educational, vocational,
supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal,
present-time dan short-time”. Sedangkan psikoterapi ditandai dengan:
“supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical,
focus on the past, neurotic and other severe emotional problem and long-term”
Menurut Wolberg dan
Frank psikoterapi adalah suatu bentuk perlakuan (treatment) terhadap masalah
yang sifatnya emosional, dimana seorang yang terlatih secara sengaja membina
hubungan profesional dengan seseorang klien, dengan tujuan menghilangkan,
mengubah, atau memperlambat simtom, untuk mengantarai pola prilaku terganggu,
dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif. Sedangkan
konseling adalah terapis membantu klien untuk mencari penyelesaian yang terbaik
untuk masalahnya. Biasanya dilakukan untuk masalah yang ringan seperti kesulitan
belajar, atau kejenuhan dalam bekerja. Bila digambarkan secara umum tujuan dari
psikoterapi adalah untuk memecahkan masalah, untuk meningkatkan kemampuan
seseorang mengatasi masalahnya sendiri, pencegahan timbulnya suatu masalah,
meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih bahagia. Untuk tujuan psikoterapi
sulit dibedakan dengan konseling psikologis dimana konseling psikologis yaitu
proses memberi bantuan psikologis kepada seseorang untuk dapat memecahkan
masalahnya sendiri dan untuk mengembangkan kemampuan atau kepribadian soptimal
mungkin.
Konseling dan psikoterapi memiliki
perbedaan dan persamaan serta keterkaitan satu dengan lainnya. Perbedaan antara
konseling dengan psikoterapi tidak dibuat secara jelas, akan tetapi banyak
hal-hal yang dilakukan oleh psikoterapis
dan hal-hal yang merupakan praktek, psikoterapis juga dilakukan oleh
konselor. Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, interaksi
antara konselor dan konseli menjadikan konseli terbantu dalam mencapai
perubahan yang lebih baik, untuk menumbuhkan kekuatan psikologis.
Perbedaan konseling dengan psikoterapi
menurut corey (1988) konseling yaitu peningkatan kesadaran dan kemungkinan
memilih, berjangka pendek, difokuskan pada masalah, membantu individu untuk
menyingjirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya, dan individu dibantu
untuk menemukan sumber-sumber pribadi gar bisa hidup lebih efektif.
Sedangkan psikoterapi yaitu: difokuskan
pada prosese-proses yang tidak sadar, berurusan dengan pengubahan strusktur
kepribadian, mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang
dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis
kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan
tertentu. Dan ada juga perbedaan menurut Prawitasari (2002), konseling adalah
lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan konselor (dominan pada tataran
kognitif), sedangkan psikoterapi lebih sebagai koreksi pengalaman emosi.
Ada beberapa
perbedaan antara psikoterapi dengan konseling :
1.
Istilah psikoterapi lebih
sering digunakan untuk klien atau pasien yang mengalami masalah berat. Seperti
gangguan skizofrenia
2.
Konseling dilakukan untuk klien atau pasien yang tidak mengalami gangguan
berat atau bisa disebut mengatasi masalah yang ringan seperti kesulitan
belajar, kejenuhan bekerja, kenakalan remaja dan sebagainya
SUMBER :
Sarwono, S.W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali
Press.
Slamet I.S. Suprapti & Sumarmo M. 2008. Pengantar Psikologi
Klinis. Jakarta : UI-Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar