Penyesuain Diri dan
Pertumbuhan
Keterkaitan Penyesuaian diri dengan
Kesehatan Mental
Penyesuain diri dapat diartikan juga
sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan,
frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan
dimana ia hidup. Penyesuaian diri dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
kelompok, yaitu berdasarkan :
1.
Gejala masalah, yang meliputi : neurotic, psikotik,
psikopatik, epileptic
2.
Jenis
kualitas respon, yang meliputi :
penyesuaian yang normal dan penyesuaian yang tidak normal atau menyimpang, yang
meliputi : defence reactions, escape and withdrawing, illness dan aggression
3.
Jenis masalah, yang meliputi : personal, social,
keluarga, akademik, vokasional dan marital (pernikahan).
Keterikatan
antara kesehatan mental dengan penyesuaian diri adalah bahwa :
·
Kesehatan
mental merupakan kunci dari penyesuaian diri yang sehat (mental health is the key to wholesome adjustment)
·
Kesehatan
mental merupakan bagian integral dari proses adjustment secara keseluruhan
·
Kualitas
mental yang sehat merupakan fundamen yang penting bagi “good adjustment”.
Untuk
memahami pernyataan-pernyataan tersebut, disini dikemukakan contohnya sebagai
berikut.
1.
Siswa
yang mengalami depsresi (kualitas kesehatan mental), tidak akan dapat belajar
dengan baik (kualitas penyesuaian).
2.
Seorang
ibu rumah tangga yang memiliki perasaan cemas (kualitas kesehatan mental),
tidak mungkin dapat menyesuaikan dirinya secara tepat dengan tuntutan
keluarganya (kualitas penyesuaian).
3.
Seorang
pengusaha yang selalu khawatir (kualitas kesehatan mental), tidak akan dapat
mengelola perusahaanya dengan sukses (kualitas penyesuaian).
Namun orang
yang tidak dapat menyesuaikan dirinya terhadap suatu hal, belum tentu mentalnya
tidak sehat. Contohnya : seseorang yang tidak dapat memenuhi persyaratan
pekerjaan, tidak dapat dikatakan bahwa dia itu sehat atau sakit mentalnya.
Orang itu baru dapat dikatakan mentalnya tidak sehat, apabila kesulitan yang
dialaminya dalam memenuhi persyaratan pekerjaan itu, menyebabkan berkembangnya
perasaan frustasi, tidak bahagia, rasa benci atau rasa permusuhan.
Sumber : Yusuf,
Syamsu,LN.M.Pd. 2004. Mental Hygiene (Pengembangan Kesehatan Mental
dalam Kajian Psikologi dan Agama).
Bandung: Pustaka Bani Quraisy
PERTUMBUHAN
PERSONAL
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu
proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang
mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang
menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan
menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Pertumbuhan adalah
proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan
kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah
proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan
yang terjadi sebelumnya.
Kita sebagai manusia akan selalu mengalami dua aspek pertumbuhan
pribadi. Pada satu pihak, kita mempunyai irama dan bobot pertumbuhan
pribadi yang sifatnya individual. Irama serta bobot pertumbuhan ini mungkin
cepat mungkin lambat, mungkin sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang
satu ke tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu
pribadi yang normal. Namun ada juga orang lain yang irama serta bobot
pertumbuhannya kurang baik, kurang sehat, sehingga pribadi yang dihasilkan
tidak normal.
Sumber
: http://gracekillho.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
NUNIK PARWATI
17511862
2PA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar