Pengertian Stress
o
Arti
Penting Stres
Salah
satu sumbangan pertama dalam penelitian tentang stress adalah deskripsi Cannon
tentang responfight-or-flight pada tahun 1932. Cannon berpendapat bahwa ketika
organism merasaka adanya suatu ancaman, maka secara cepat tubuh akan terangsang
dan termotivasi melalui sistem syaraf simpatetik dan endokrin. Respon biologis
ini mendorong organism untuk menyerang ancaman tadi atau melarikan diri
(Garmezy, 1983 ; Taylor, 1991).
Dan
ada pula sumbangan penting dalam bidang stress adalah apa yang dilakukan oleh
Hans Seyle pada tahun 1936 tentang General Adaptation Syndrome (GAS)
(Bieliauskas,1982 ; Leventhal, 1983 ; Helman, 1990 ; Taylor, 1991, dll).
Menurutnya ketika organisme berhadapan dengan stressor, dia akan mendorong
dirinya sendiri untuk melakukan tindakan. Usaha ini diatur oleh kelenjar
adrenal yang menaikkan aktivitas sistem syaraf simpatetil. Tanpa memperhatikan
penyebab dari ancaman, individu akan merespon dengan pola reaksi fisiologis
yang sama.
o
Efek-efek
Stress menurut Hans Seyle
Hans Selye ( 1946 , 1976 ) telah melakukan riset
terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stres yaitu : Local Adaptation
Syndrome (LAS) dan General Adaptation Stres (GAS)
Local Adaptation Stres.
Tubuh menghasilkan banyak respon
setempat terhadap stres. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka, akomodasi cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
Sebenarnya respon LAS ini banyak kita ketemui dalam
kehidupan kita sehari – hari seperti yang diuraikan di bawah ini :
a. Respon inflamasi
Respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan
infeksi. Respon ini memusatkan diri
hanya
pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran
inflamasi dapat dihambat dan proses
penyembuhan dapat berlangsung cepat.
b. Respon refleks nyeri
Respon ini merupakan respon adaptif yang
bertujuan melindungi tubuh dari kerusakan lebih
lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan
dengan benda tajam.
General Adaptation Syndrome (GAS)
GAS merupakan respon fisologis
dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat didalamnya adalah
sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku tes GAS sering
dinamakan dengan sistem neuroendokrin.
o
Factor
–factor Individual dan Social yang menjadi Penyebab Stress
·
Faktor sosial.
Selain
peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap
kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut
mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.Dukungan sosial
mencakup: Dukungan emosional, seperti rasa
dikasihi; dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan dukungan
informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
·
Faktor Individual
Tatkala
seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada
stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa
lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya
stresor itu (predictability).
o
Tipe-tipe
Stress
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu:
§ Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal
dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi
sehingga menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal dari
luar diri individu
§ Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu
hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang mengakibatkan
orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan tersebut
mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui sehingga ia
mengalami kegagalan atau frustasi.Frustasi ada yang bersifat intrinsic seperti cacat badan dan kegagalan
usaha. Ada pula yang bersifat enstrinsik misalnya kecelakaan, bencana alam,
kematian orang yang dicintai, kegoncangan ekonomi, pengangguran dan lain-lain.
§ Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam
keinginan, kebutuhan, aau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang
berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam dirinya.
Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian, approach-approach conflict, approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant
conflict.
§ Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu
merasakan kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang
tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.
o
Pendekatan
Problem Solving Terhadap Stress
Strategi
Koping yang spontan mengatasi Stress
Ada beberapa teknik terapi yang
dicobakan untuk mengatasi stres. Biofeedbackn
adalah suatu teknik untuk mengetahui bagian tubuh mana yang terkena stres
dan kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian
alat yang cukup rumit, gunanya sebagai feedback
atau umpan balik terhadap bagian tubuh tertentu. Biofeedback kurang efektif untuk digunakan secara praktis.
Untuk mengatasi stres minor,
individu dapat mengatur istirahat yang cukup dan olah raga yang teratur. Karena
cara hidup yang teratur dapat membuat orang jarang mengalami stres. Relaksasi
dan meditasi juga salah satu cara untuk mengurang stres “minor”. Dengan merasa
rileks, seseorang dapat lebih tajam untuk mengetahui bagaian tubuh mana yang
mengalami stres lalu mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi semula. Selain iu
meditasi juga memiliki keuntungan lain seperti konsentrasi menjadi lebih tajam
dan pikira menjadi lebih tenang. Namun dari semua strategi yang ada, mengubah
sikap hidup merupakan strategi yang paling ampuh untuk mengurangi stres yang
dirasakan. Dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif orang bisa merasa
lebih baik dalam menghadapi stressornya. Orang juga merasa ikhlas dalam
menjalani setiap masalah yang akan terus ada dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar